TechnoUpdate News

Hakteknas ke-30: Memperkuat Daya Saing Indonesia melalui Inovasi dan Revolusi AI

— Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-30 menjadi momentum strategis untuk mendorong inovasi teknologi dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) sebagai penggerak utama pembangunan nasional

Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) diperingati setiap tanggal 10 Agustus sebagai tanda penghargaan atas penerbangan perdana pesawat N-250 Gatotkaca pada 10 Agustus 1995, yang menjadi tonggak sejarah kebangkitan teknologi Indonesia. Pesawat N-250, produk karya anak bangsa, menjadi simbol semangat kemandirian dan inovasi di tengah tantangan teknologi global.

Kini, memasuki usia 30 tahun, Hakteknas bukan sekadar perayaan, melainkan refleksi sekaligus pijakan untuk menatap masa depan yang semakin kompleks dan penuh peluang di ranah teknologi. Di tengah percepatan transformasi digital global, Indonesia berupaya memanfaatkan teknologi terkini, terutama kecerdasan buatan (AI), sebagai faktor kunci dalam memperkuat daya saing nasional.

Prof. Dr. Ir. Rinaldi Firmansyah, Guru Besar Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Indonesia, menegaskan, “Perkembangan teknologi tidak hanya tentang kemajuan alat atau perangkat, tapi bagaimana kita bisa mengaplikasikan AI untuk menyelesaikan masalah nyata, mulai dari layanan publik, kesehatan, hingga pendidikan. Era revolusi industri 4.0 dan menuju 5.0 menuntut kesiapan kita dalam membangun ekosistem inovasi yang kuat dan inklusif.”

Tantangan Pengembangan Teknologi di Indonesia

Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan besar dalam pengembangan teknologi. Infrastruktur digital yang belum merata menjadi penghambat utama, terutama di wilayah luar Jawa. Selain itu, ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang terampil di bidang teknologi tinggi, khususnya AI dan data science, masih terbatas.

Menteri Riset dan Teknologi / Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bapak Hadi Tjahjanto, menyampaikan dalam sambutannya, “Kita harus meningkatkan kualitas SDM, memperluas akses teknologi, serta menciptakan regulasi yang adaptif dan mendukung inovasi agar Indonesia tidak tertinggal dalam persaingan global. Pemerintah fokus memperkuat riset dan pengembangan, mendorong kolaborasi antara universitas, industri, dan pemerintah.”

Read More  Dari Yunani hingga Indonesia, Dunia Hadapi Ancaman Kebakaran Hutan yang Meningkat

Regulasi yang adaptif juga menjadi fokus agar teknologi baru seperti AI dapat diterapkan secara etis dan aman, serta mampu memberikan manfaat sosial yang luas tanpa menimbulkan masalah baru.

Perkembangan AI di Indonesia

Teknologi AI semakin merasuk ke berbagai sektor di Indonesia. Di bidang kesehatan, AI digunakan untuk mempercepat diagnosis penyakit, mengoptimalkan penggunaan sumber daya medis, serta memperluas akses layanan kesehatan ke daerah terpencil. Dr. Siti Nadia Tarmizi, Direktur Riset dan Inovasi Kementerian Kesehatan, menjelaskan, “Pengembangan AI dalam bidang kesehatan membuka peluang revolusioner untuk meningkatkan layanan dan menurunkan angka kesakitan di masyarakat.”

Di sektor pendidikan, AI membantu personalisasi pembelajaran dan meningkatkan efektivitas pengajaran. Startup teknologi lokal juga semakin aktif mengembangkan solusi AI yang dapat mengotomatisasi proses bisnis dan meningkatkan produktivitas industri manufaktur.

Namun, Prof. Rinaldi mengingatkan, “Kita harus bijak dalam mengadopsi AI. Selain peluang besar, ada risiko yang harus diantisipasi, seperti keamanan data, privasi, dan dampak sosial ekonomi yang mungkin timbul.”

Masa Depan Teknologi Indonesia

Melihat perkembangan global, Indonesia diprediksi akan semakin mengandalkan teknologi AI sebagai motor penggerak ekonomi digital dan inovasi sosial. Pemerintah mendorong program pelatihan intensif untuk membekali tenaga kerja dengan keahlian AI dan teknologi digital lainnya.

Dalam Hakteknas ke-30, pemerintah juga mengumumkan rencana investasi besar-besaran pada pusat riset AI dan inovasi teknologi yang tersebar di berbagai daerah, sebagai upaya memperkuat ekosistem inovasi yang inklusif dan merata.

“Kita tidak hanya ingin menjadi pengguna teknologi, tapi juga pencipta teknologi,” tegas Menteri Hadi Tjahjanto. “Melalui Hakteknas ini, kami mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersinergi membangun masa depan Indonesia yang lebih cerdas dan berdaya saing tinggi.”

Back to top button